Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Melatih Stimulasi Sensori; Bermain Ular Tangga Bersama Warga Disabilitas Mental Di Desa Du
DOI:
https://doi.org/10.55983/empjcs.v1i6.308Keywords:
TAK, Snakes and Ladders, Mental DisabilitiesAbstract
Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa telah dilakukan oleh tenaga keperawatan, dengan melakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Masalah-masalah keperawatan jiwa yang dapat diatasi melalui TAK adalah klien dengan isolasi sosial, halusinasi, menarik diri dan harga diri rendah. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan stimulasi internal dan eksternal. Serta meningkatkan rasa peduli, solidaritas, dan kebersamaan bersama warga kaum disabilitas mental. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat menggunakan metode intervensi pendampingan pada mahasiswa bersama dengan mitra perawat Puskesmas Nanga memberikan Terapi Aktivitas Kelompok; stimulasi sensori bermain ular tangga bersama warga yang mengalami disabilitas mental. Dari hasil evaluasi pelaksanaan TAK setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok diketahui dari 3 perserta yang mampu bersosialisasi dan mengikuti arahan leader sebanyak 3 orang (100%) dan tidak ada peserta yang tidak mampu kooperatif mengikuti kegiatan sesuai arahan leader (0%). Terdapat perbedaan respon perilaku kemampuan bersosialisasi sebelum dan setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok
References
Adiono, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Di Ruangan Perawatan Jiwa Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1). https://doi.org/10.31934/promotif.v6i1.4
Antonia et al. (2020). Individual Factors of Health Seeking Family Behavior Caring for Mental Illness with Physical Restraint (Physical Restraint) in Manggarai Regency: Descriptive Study. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(9), 759–765. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I9/PR290092
Astuti, R. P., Reong, A. R., Fiddaroini, F. N., & Budiman, M. E. A. (2020). Prevention of the Stigma of Mental Disorders in the Community. Jurnal Ners, 14(3), 165. https://doi.org/10.20473/jn.v14i3.16958
Handayani, D., Sriati, A., & Widianti, E. (n.d.). Tingkat Kemandirian Pasien Mengontrol Halusinasi setelah Terapi Aktivitas Kelompok The Independency Level of Patients in Controlling Hallucination After Perceptual Stimulation Therapeutic Group Activity. 1(April 2013).
Kamariyah, K., & Yuliana, Y. (2021). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori: Menggambar terhadap Perubahan Tingkat Halusinasi pada Pasien Halusiansi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(2), 511. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i2.1484
Musa, D. (2015). Stimulus Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof . Dr . V . L . Ratumbuysang Sulawesi Utara. EJournal Keperawatan (e-Kp), 3, 1–9.
Pandeirot, L. M. (2018). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Bersosialisasi Pasien Isolasi Diagnosa Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. News.Ge, https://news.ge/anakliis-porti-aris-qveynis-momava.
Pangestu, D. W., & Widodo, A. (2017). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Verbal Klien Menarik Diri. Berita Ilmu Keperawatan, 10(1), 28–35.
Reong, A. R., & Astuti, R. P. (2019). Stigma in Family Patients Who Have a Psychiatric Disorder: A Systematic Review. Jurnal Ners, 14(3), 81. https://doi.org/10.20473/jn.v14i3.16992
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Gabriel Mane, Maria Kornelia Ringgi Kuwa, Antonia Rensiana Reong, Maria Yosephina Ekarista, Paulus Lambertus, Frederikus Vinsensius, Veronika F. A. D Sareng

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


